Bungasari dan ACP Perkuat Regenerasi Chef Muda lewat Kompetisi
Warta Ekonomi, Jakarta - PT Bungasari Flour Milss Indonesia (Bungasari) kembali hadir di SIAL InterFOOD, pameran internasional makanan dan minuman terbesar di Indonesia. Setelah meraup sukses besar pada tahun lalu melalui penghargaan "Best Stand Awards", produsen terigu terdepan Tanah Air ini kembali mendukung "La Cuisine Competition 2023" pada 8-11 November, ajang kompetisi memasak kelas internasional di SIAL InterFOOD 2023 yang diselenggarakan Association of Culinary Professionals (ACP).
"Kami berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan ACP kepada Bungasari sebagai partner terpilih menjadi terigu yang digunakan para peserta 'La Cuisine Competition 2023'. Kepercayaan ini sangat berarti kkarena standar produk-produk Bungasari telah diakui untuk menjadi terigu yang bisa menghasilkan olahan standar internasional, salah satunya melalui La Cuisine Competition yang dinilai oleh para juri internasional," papar Marketing Manager PT Bungasari Flour Mills Indonesia Rio Ferdian melalui siaran persnya, Sabtu (11/11).
Seiring eksistensinya, "La Cuisine Competition", yang telah lima kali digelar, memikul tanggung jawab untuk turut memastikan regenerasi para chef muda Indonesia. Bungasari pun selalu hadir di tiap kompetisi ini, guna memastikan tongkat estafet potensi para chef muda tersebut dapat tersalurkan melalui kompetisi yang kredibel dan berkualitas.
Bungasari, selaku tepung terigu resmi dari kompetisi yang dinilai oleh para juri dari Australia, Malaysia, Thailand, Taiwan, Prancis, serta Indonesia ini, menutup kompetisi dengan pemberian penghargaan kepada enam chef muda.
Para peserta yang terdiri dari 12 chef ditantang untuk membuat olahan pangan untuk kategori Christmas Cookies dari produk Hana Emas dan 19 chef membuat Chiffon Cake dari produk Bola Salju. Para chef muda ini datang dari berbagai kota di Tanah Air, yaitu Batam, Yogyakarta, Bandung, Bogor, dan Jakarta, serta negeri jiran Malaysia.
Alhasil, Antonio Sanjaya dan Marini sukses meraih skor teratas untuk dua kategori pada kompetisi ini. Antonio, wakil dari APCA Indonesia, meraih poin tertinggi pada 91.000 dan berhak atas medali emas pada kategori Christmas Cookies dengan menggunakan Hana Emas.
Sementara, Marini meraih medali emas seusai mencapai poin tertinggi, yaitu 92.750 pada kategori Chiffon Cake. Chef muda yang mewakili Batam Tourism Polytechnic ini menggunakan Bola Salju. "Saya rasanya senang banget, karena peserta lain itu bagus-bagus hasilnya. jadi rasanya bangga banget bisa menjadi pemenang dengan skor tertinggi," tanggap Marini.
Ia meluapkan rasa syukur karena dapat mengungguli puluhan chef muda Indonesia pada "La Cuisine Competition 2023". "Persaingan di sini ada 20 orang dan lumayan ketat. Apalagi dengan durasi yang pendek, sementara pembuatan chiffon itu membutuhkan waktu yang cukup lama. Tapi saya bersyukur bisa pas waktunya," paparnya.
Marini juga mengungkapkan, Bola Salju adalah terigu andalan yang kerap ia gunakan di daerah asalnya di Batam. Selain mudah didapat dengan harga yang terjangkau di kota industri tersebut, Bola Salju juga memiliki andil dalam perjalanan Marini menempuh ilmu di Batam Tourism Polytechnic. "Yang paling utama, karena dalam kompetisi ini saya menggunakan Bola Salju, jadi cocok banget untuk cake, sponge cake, atau chiffon cake. Butirannya yang halus, sangat pas untuk cake yang teksturnya lembut. Di sisi lain, dari segi penilaian juri pun, kita sangat diuntungkan dengan adanya Bola Salju," jelasnya.
Bungasari pun mengucapkan selamat kepada Antonio dan Marini serta empat peserta peraih penghargaan pada "La Cuisine Competition 2023". Besar harapan agar keberhasilan yang dicapai dapat bermanfaat dalam meningkatkan motivasi para chef muda ini untuk terus mengembangkan kemampuannya. "Selamat kepada para peserta dan peraih penghargaaan pada di 'La Cuisine Competition 2023'. Semoga ke depannya dapat semakin memajukan perkembangan inovasi olahan pangan berbasis terigu di Indonesia," demikian Rio.