News
News & Events

Ayo Gali Bakat Jadi Chef Rumahan

13 Nov 2018

SUMUR BANDUNG, AYOBANDUNG.COM--Program edukasi pencarian bakat chef rumahan dari Bungasari & Ny. Liem berhasil melahirkan inovasi chef "rumahan". Sekitar 110 pecinta masak bidang pastri dan kukis dari berbagai pelosok kota di Tanah Air berlomba untuk nyabet gelar juara.

Sebelum berkompetisi, para peserta terlebih dahulu mengirimkan berbagai resep andalan mereka untuk diseleksi. Usai delapan bulan pasca-digulirkan, pencarian home chef telah mencapai tahap akhir. Lima Peserta terpilih sejak Senin (12/11/2018) hingga Selasa (13/11/2018) diadu kembali mengolah serta melakukan presentasi resep asli mereka langsung di hadapan chef Achen.

Kompetisi perdana yang digelar sejak Maret 2018 lalu itu terinspirasi dari chef Achen, sosok Ibu Rumah Tangga penerus bisnis kue Ny. Liem. Achen yang hanya bermodal otodidak dan passion berhasil membawa produk Ny. Liem sebagai kuliner ikon khas Kota Bandung.

Alhasil dalam ajang kali ini pun, sahabat Susi Susanti itu menjadi juri utama dalam pencarian bakal chef rumahan ini. Terlebih sebagai juri Chef Achen mengaku kagum dengan daya kreasi dari kelima finalis home chef itu.

"Selama kompetisi para finalis ini ternyata mampu memberikan ide-ide baru dalam sajian resep yang mereka kirimkan," ungkap chef Achen saat ditemui di Lembaga Pendidikan dan Keterampilan Ny. Liem, Bandung, Selasa (13/12/2018).

Pasalnya selama masa penilaian final, kelima finalis ini mendapatkan pelatihan khusus serta saling berkompetisi di bawah pengawasan langsung chef Achen. Tak hanya urusan baking di dapur, Chef bernama lengkap Chendawati itu juga berbagi tips seputar pemasaran guna membekali para chef rumahan ini dalam mengarungi industri kuliner di Tanah Air.

Sementara itu, sosok juara dalam pencarian bakat chef rumahan ini jatuh kepada Nur Wahyuni. Perempuan yang kerap dipanggil Yuyun itu berhasil mengalahkan kreasi dari empat finalis lainnya yakni Giovanny Benita (Bandung), Evi Sopiah (Lampung), Diana Rosalina (Bogor), dan Claudea Graciadei (Surabaya).

"Selama kompetisi Ibu Yuyun ini membawa tiga resep, dan semua resepnya bagus. Tapi yang membawa dia juara adalah kreasi kukis Macan Tutul dan Kukis Jagung. Teknik yang dipakai memang masih konvensional, tapi kreasinya paling inovatif dan paling bagus," lanjut Achen.

Sebagai sosok yang telah berkecimpung di dunia pastri lebih dari 25 tahun, Achen mengaku potensi para chef rumahan ini amat besar. Terlebih mereka bisa kembali mengembangkan berbagai kreasi yang mereka miliki.

"Bahkan kalau perlu kemampuan mereka harus menyusul saya. Karena para finalis ini sangat berkreasi, kuenya bagus, makanya ke depan saya harap mereka bisa memperbesar usaha dan kreasinya lebih banyak lagi," ungkap Chef Achen.

Sementara itu, Direktur Sales & Marketing Bungasari, Budianto Wijaya menyatakan gagasan kompetisi ini berawal dari ide maraknya bisnis online di Tanah Air. Pangsa kuliner tersebut begitu terbuka lebar untuk para home chef dalam memanfaatkan keahlian maupun hobi mereka menjadi peluang usaha. Apalagi media sosial, kata Budi, menjadi jembatan interkasi bagi di industri kuliner saat ini. Baik bagi para pemain baru hingga profesional.

"Ajang ini sangat penting karena mempertemukan para home chef yang belajar otodidak dengan chef profesional dan berpengalaman. Dalam kompetisi ini, kita juga melihat banyak potensi Ibu ramah yang memiliki passion di bidang chef/baking tapi bukan profesional atau tidak belajar secara formal," lanjutnya.

Oleh sebab itu Budi berharap, kelak, industri pangan di Indonesia juga akan diperkuat oleh jajaran home chef dari seantero negeri. Apalagi kata Budi, para home chef ini bisa berguru langsung pada Chef Achen yang telah terbukti sukses hanya dengan modal passion di dunia tata boga.

Sebagai bentuk apresiasi, Budi juga menyebut pemenang lomba mendapatkan hadiah uang tunai dan menjadi asisten Chef Achen dalam berbagai demo tingkat nasional. Hal ini sebagai upaya berbagi ilmu dengan masyarakat dari sang pemenang lomba.

"Kami juga berharap ke depan, muncul berbagai inovasi serupa seperti Bu Yuyun sehingga produk makanan hasil karya para chef rumahan ini dapat bersaing di tingkat nasional. Oleh karenanya jangan cepat puas dengan hasil yang telah dicapai dan terus belajar," ujarnya.

Source